Rabu, September 27, 2006

Kemping di Gede Pangrango

Jalan-jalan kegunung Gede Pangrango yang ga’ mungkin dilupain, tidur, tertawa, mandi, marah, sedih, sombong, lelah, pusing, giting, makan, lapar, semua terasa masih terngiang di kuping sebelah kanan. Meskipun sudah lama terlewati malam takbiran (lebaran haji) di tengah gunung.

Jalan jam 7.00 pagi, naik kereta dari Stasiun Tebet sampai Stasiun Bogor jam 7.30, nunggu kereta ke Sukabumi yang ga taunya jadwal datangnya jam 5.00 sore (ce spasi de.. cape deh..). Mau ga mau kita langsung cabut dari Stasiun Bogor, ke terminal Baranang Siang naik angkot Ke Sukabumi, sampe Sukabumi jam 1.00 siang, trus masih berlanjut naik angkot lagi ke PH.. (Pondok Halimun..), ngaso, beli tiket, beli minum, ngeroko.. , sebentar langsung nanjak keatas.Yang keren tuh sampe diatas ga langsung buka tenda, tapi langsung mandi di air terjun yang jaraknya 25 km dari PH, bayangin jalan yang gelap, menanjak, dan liar ga beraspal.

Trus ketemu air terjun yang dingin-nya dua derajat Celcius, wihh..asyik..mandi, renang, siram-siraman, jurak-jurakan, bercanda dan foto-foto pastinya,

Setelah hari beranjak sore kita turun lagi, jalan lagi, 25 km lagi, cari posisi buat pasang tenda, kerja bakti lagi, bagi-bagi tugas lagi, (gw kebagian masak nasi… plis dong ah), sayangnya kita ngga nikmatin malam pertama di Pangrango, cause.. semua diserang kantuk dan lelah yang parah, jadi cuma ngobrol, ng’rokok (bukan promosi rokok kita mereknya ARJUNA, ABC, dan Marlboro), sambil minum vodka, gitaran di keliling api sebentar trus langsung pada tidur.



Bangun keesok paginya, baru kita sadar ternyata nasi yang dimakan semalam itu warnanya merah, dan berkerak, tapi enak.. he..3x, lanjutkan kegiatan kita rapi-rapi tenda, rapi-rapi lingkungan, mandi dsb, dan di siang hari hujan mengguyur Pangrango, memporak-porandakan tenda yang kita dirikan, sebentar ngga terasa deras, setelah tenda kita jebol, semua barang bawaan kita basah, ngga ada yang sisa, barulah dimulai kejadian yang kita rasakan yang membuat kita jadi seperti terikat erat di batin kita masing-masing.

Segala macam emosi yang ada di dunia ini seolah tertuang dalam satu waktu disini, Sambil marah, sambil gedek, sambil benci, dsb, tapi kita seperti F4 yang dari Taiwan itu, ga bisa memikirkan diri sendiri, semua harus dikerjakan sama-sama, basah-basahan sama-sama, jemur baju sama-sama, dekil-dekilan sama-sama, dsb. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah pemandangan biasa, tapi buat gw bukan pemandangan yang bikin asyik, tapi orang-orang yang disekeliling gw pada saat itu yangmerupakan teman teman terbaik yang sudah berpencaran, yang sudah mulai tentuin jalan hidup sesuai hati kecilnya masing-masing.

Tapi buat gw, inilah orang-orang terbaik di dunia yang pernah ada. Selamat menentukan jalan masing-masing teman-teman, singkirkan semua debu yang menempel ditubuhmu, hantam semua rintangan yang pasti akan kau temukan dijalanmu. Takkan terlupa jasa-jasa mu selama ini…. Merdeka…..


#Aku, Ujang, Imay, Kheray, dan Dakay (sorry for Atto, yang ketinggalan kereta)#

Jumat, September 15, 2006

Grave Yard Community



d’ Grave Yard Community atau orang Indonesia bilang Komunitas Kuburan, tapi ngga seperti yang anda pikir, d’ Grave Yard itu isinya bukan para setan atau para hantu yang bikin bulu kuduk merinding …pliiss dong ah.
Tapi ini adalah salah satu klub motor yang baru mentik, belum resmi atau belum terdaftar di PERMOTIN (Persatuan Motor Seluruh Indonesia).

d’ Grave Yard Community adalah klub motor yang gaul banget menurut gw, karena isi nya penuh dengan anak-2x gaul, anak Punk, anak Metal, anak Slank, anak Oi, anak ayam, anak kambing, anak curut dsb. Selain itu anggotanya cewe-2x & cowo-2x kece dari RT.009/RW.010 Menteng Dalam Tebet.
Hampir semua anggotanya adalah pekerja keras dan pejuang yang gigih pada bidang nya masing-masing (bidangnya ngga usah disebut aja yach … malu). Tapi semua ikut andil dalam pembangunan negeri ini dengan jiwa nasionalisme-nya yang agak kocar-kacir. Pokoke tob abis dah..

Kegiatan d’ Grave Yard Community sampai saat ini lumayan banyak, dari iring-iringan menyambut lebaran, sepak bola, kompetisi PS2, karambol, sampai makan kerupuk. Tapi kegiatan kita belum sampe tahap kampanye-kampanyean untuk mendukung salah satu calon gubernur DKI, kegiatan yang kita lakukan saat ini cukup sesuai dengan prinsip kita saat ini yaitu “ngga rusuh, ngga norak, dan ngga janji”

Salam d’ Grave Yard Community sampai saat ini masih belum ada, tapi kita tetap punya yel-yel sendiri untuk mengetahui mana teman mana bukan, tapi tetap bagi kita semua itu saudara kok, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa ngga boleh saling ganggu.
Kalo ketemu dijalan ada iringan motor dengan jacket berlogo Indian Apache, dan ada tulisan Grave Yard Community teriak aja “ pek cekcer “ dengan logat nya burung kacer, otomatis mereka pasti memberi salam balik dengan berteriak “ wak waw de yaw “… :(
He..3x

why me make this blog ????



Ruang ini semata-mata dibuat bukan sebagai alat penggerak pemberontakan, melainkan hanya untuk kepentingan pribadi & media untuk menuangkan aspirasi jiwa yang hampir beku oleh batasan-batasan yang ada saat ini yang membuat muuuaaakkk....

Anarchy bukan bar-bar, Anarchy bukan vandal,
Anarchy adalah persamaan hak......( Marjinal )


Begitulah sepenggal lirik lagunya Marjinal, yang kayanya sih emang bener menurut arti sebenarnya. Tapi emang di Indonesia ini banyak kata-kata yang mengandung salah arti menurut mereka.

Tapi lepas dari semua itu TopAnarchy diatas sangat jauh dari arti yang ada saat ini, soalnya kata tersebut gw ambil dari penggalan nama gw sendiri "Topan" dan gw modif sedikit, trara... jadi TopAnarchy deh,... keren kan.

Sebetulnya gw sendiri juga sangat menentang kekerasan dan kelakuan yang berbau-bau mengadu domba, apalagi berbau rasis,.. pliss dong ah.

Any way.. gw membuat blog ini, karena kayanya sih keren punya blog. Tapi template ini blog, dasar banget, makanya gw minta masukan dari yang buka blog ini.
pliss...